Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono memuji pemerintah Provinsi Jambi yang telah membangun gedung Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jambi dengan menggunakan dana APBD. Agung Laksono mengharapkan hal ini diikuti oleh Gubernur yang lain.
Pernyataan ini disampaikannya saat meresmikan gedung MUI Provinsi Jambi di Jalan Yusuf Singadekane, Telanaipura, Kamis (25/4). Menkokesra juga meresmikan secara simbolis Theater Arena Taman Budaya Jambi, Gedung Asrama dan Ruang Belajar Badan Diklat Provinsi Jambi.
”Saya memberikan apresiasi bagi pemerintah provinsi Jambi yang telah menggunakan dana APBD secara murni dan tentunya juga dengan dukungan masyarakat untuk membangun gedung MUI. Bangunan yang kokoh ini menunjukkan komitmen pemerintah provinsi Jambi dalam mensinergikan dan menyandingkan kehidupan beragama dalam pembangunan di provinsi Jambi, dan ini adalah untuk yang pertama kali dan diharapkan diikuti oleh provinsi lain,” ujar Menkokesra.
Agung Laksono menilai, Pemerintah Provinsi Jambi telah berhasil melaksanakan peranannya dalam membangun dan memelihara kehidupan beragama dan juga berkomitmen dalam memperhatikan rakyat kecil.
”Saya dilahirkan di Cirebon dan saya ingat pesan Sunan Kalijaga yang menyampaikan pesannya untuk menjaga kehidupan beragama dan memperhatikan rakyat kecil, dan pemerintah Provinsi Jambi telah berprestasi dalam membangun tempat beribadah dan juga menurunkan angka kemiskinan di bawah rata-rata nasional,” ujarnya.
Sementara dalam sambutannya Gubernur Jambi menyatakan, dalam kehidupan modern ini dan di tengah arus globalisasi peranan ulama sebagai pemimpin informal di tengah masyarakat memiliki peranan yang strategis, khususnya untuk memperkokoh sendi-sendi etika, moral dan spiritual kehidupan berbangsa dan bernegara.
”Para ulama tidak saja berperan menjaga moral bangsa, dan etika keberagaman, akan tetapi juga berfungsi untuk mencerahkan, mecerdaskan dan membimbing umat, dengan ajaran dan nilai-nilai Islam. Oleh kareanya, ulama merupakan simpul terpenting dan memiliki peran strategis dalam membangun karakter bangsa, di tengah kekhwatiran kita akan tergerusnya nilai dan sendi karakter dan jati diri kita,” jelas Gubernur.
Gubernur juga menyampaikan bahwa salah satu bentuk sinergitas hubungan harmonis antara pemerintah dan ulama ini, telah diwujudkan dalam program pemberantasan buta aksara Al-Quran di provinsi ini. Program ini dilaksanakan mengingat masih terdapatnya anak-anak usia sekolah yang buta aksara Al-Quran mencapai 28.000 anak di 11 kabupaten/kota.
“Pada tahun 2012 kami menganggarkan melalui APBD provinsi program pengentasan buta aksara Al-quran sebesar Rp.3,1 milyar dan pelaksanaannya dikoordinir IAIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi dan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia,” katanya.
Sementara itu sebelumnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jambi Hadri Hasan menganggap kantor Sekretariat MUI Jambi yang baru istimewa. Hadri Hasan mengatakan keistimewaan gedung yang baru selain bentuknya yang megah, juga kelengkapan sarana dan prasarananya.
“Gedung ini cukup istimewa selain cukup megah, meubelernya juga lengkap,” kata Hadri.
Sebelumnya Kantor Sekretariat MUI Provinsi Jambi ini sempat berpindah-pindah dengan ukuran yang lebih sempit dengan mengunakan ruangan Islamic Centre di Masjid Agung Al-Falah. (HMS)