Amerika Serikat akan mengurangi sanksi impor barang-barang dari Burma, sebuah langkah penting dalam embargo AS, seperti disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.

Clinton mengumumkan langkah itu dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Burma Thein Sein dalam Sidang Umum PBB.

AS akan mengurangi larangan impornya sebagai kelanjutan proses reformasi,” kata dia.

Sebelumnya, Washington menghentikan sebuah larangan investasi ke negara tersebut, tetapi embargo senjata tetap berlanjut.

Presiden Thein telah memimpin transformasi yang dilakukan negara itu setelah lima dekade pemerintahan militer di negara tersebut, dan melapangkan jalan bagi tokoh pro demokrasi Aung San Suu Kyi untuk terpilih sebagai anggota parlemen.

Thein masih menghadapi berbagai tantangan dalam melakukan transformasi dari militer Burma ke reformasi politik.

Suu Kyi melakukan perjalanan ke AS dalam kaitan dengan pertemuan PBB, dan menerima Medali Emas dari Kongres AS.

Rabu lalu, Clinton mengatakan AS “akan mulai perkembangan untuk mengurangi larangan impor terhadap barang-barang dari Burma ke Amerika Serikat”.

“Kami berharap ini akan menyediakan banyak peluang bagi masyarakat anda untuk menjual produk mereka ke pasar kami.”

Pada Agustus lalu, Kongres AS memperbaharui sanksi.(bbc.uk)