densus-88-det-201304111631451kasus yang menimpa Poso dinilai Komnas HAM banyak terjadi pelanggaran berat. Hal itu disimpulkan anggota Komnas HAM, Siane Indriyani yang terjun langsung ke Poso.

Menurut Siane, salah satu kasus penembakan terhadap Cholik, seorang PNS yang ditembak Densus 88 usai Sholat Subuh adalah pelanggaran HAM. Cholik diduga salah satu pelaku teroris di Poso.

Dijelaskan Siane, Densus juga melakukan intimidasi kepada keluarga Cholik. Yang masih menjadi tanda tanya adalah, kenapa Cholik ditembak sedangkan Ustadz Yasin saat itu malah ditahan. Itu masih menjadi pertanyaan kami sampai saat ini,” ujar Siane, Kamis,(11/4/2013).

Siane menyayangkan sikap Densus 88 yang represif dalam melakukan aksi-aksinya, bahkan Siane mengecam Densus 88 yang tidak melakukan kordinasi terlebih dahulu dengan kepolisian setempat bahkan Kapolda.

“Densus 88 tidak ada kordinasi dengan kepolisian daerah, disinikan mengindikasikan kalau seolah-olah intelijen kita sangat lemah. Bahkan masyarakat sipil tidak bisa membedakan mana Densus mana polisi lokal,” tegas Siane.

Menurut Siane, kita tidak setuju dengan terorisme tetapi kita juga tidak setuju dengan cara memberantas secara teror.  “Saya akan berapresiasi jika Densus bisa bersikap profesional, karena yang saya temukan, korban itu dibrondong samapai ada 10 peluru,” tandas Siane. [SUMBER PESAT NEWS ]