Jakarta -Minggu (18/3/2012) lusa, dua kongres sepakbola akan digelar bersamaan. PSSI memnggelar kongres tahunan di Palangkaraya dan KPSI menghelat Kongres Luar Biasa di Ancol, Jakarta.
Kongres tahunan PSSI salah satunya mengagendakan amanat FIFA dan AFC yang meminta organisasi pimpinan Djohar Arifin Husin tersebut mencari solusi masalah persepakbolaan Indonesia. Sementara KPSI mengusung Kongres Luar Biasa.
Hingga Kamis (15/3/2012), baik PSSI dan KPSI terus menuntaskan segala bentuk persiapan untuk menggelar hajatan tersebut, termasuk masalah anministrasi. Yang menarik, menjelang kongres tersebut, kedua pihak mengklaim akan dihadiri oleh seluruh anggota yang berjumlah 568.
“Yang sudah daftar sampai sekarang 450 lebih klub yang hadir termasuk di dalamnya voters, ditambah 26 Pengprov, sudah hampir 500 itu, belum lagi pengcab, ada sekitar 400-an. Jawa Timur yang tergabung di IPL juga ingin ikut, tapi mereka tak punya hak suara, hanya sebagai peninjau, namun kita akomodir karena mereka anggota juga,” kata Ketua KPSI, Tony Aprilani, di kantor KPSI, kemarin.
Terkait rencana KLB oleh KPSI tersebut, Wakil Sekretaris Jendral PSSI, Bidang Organisasi, Hadiyandra, mengatakan KLB harus dilaksanakan oleh federasi, bukan oleh pihak luar. Pihak luar baru bisa dilaksanakan oleh bukan federasi jika dalam batas waktu pengajuan KLB, 2/3 terpenuhi tidak dilaksanakan oleh federasi, itupun harus mendapat persetujuan dari FIFA
“PSSI juga mengundang seluruh anggota PSSI yang ikut kedalam klub pada kompetisi 2011-2012, untuk hadir disana. Konfirmasi dari peserta hampir 90% sudah kita terima,” ujar Hadiyandra.
PSSI memperkirakan hampir 300 klub akan hadir di Palangkaraya. Jika 300 klub dari 586 klub dari peninjau ditambah peserta voter sebanyak 97, maka angka itu ada di Palangkaraya semuanya. “Kalau ada yang mengklaim ditempat lain kehadiran dari anggota PSSI tentu dapat dipertanyakan. Karena kita mengundang peserta peninjau berdasarkan buku induk yang ada di PSSI,” tambahnya.
“Sebaiknya teman-teman lihat, kemana para peserta peninjau ini, apakah ke Palangkaraya atau ke Mercury, Ancol,” kata Hadiyandra.
Terkait kehadiran perwakilan AFC atau FIFA pada kongres PSSI, Hadiyandramengatakan di dalam statuta, tidak mengharuskan kehadiran mereka. Kalaupun mereka hadir hanya sebagai peninjau. “Jadi hadir tidaknya mereka kongres tetap sah, sesuai dengan statuta PSSI,” katanya.
Namun berdasarkan rapat yang telah dilakukan di Kuala Lumpur, yang dihadiri pengurus AFC, James Jhonson dan Staf Khusus Sekjen PSSI, Rudolf Yesayas, AFC sudah menyatakan akan hadir pada kongres PSSI.
“Mereka masih menganggap PSSI adalah organisasi resmi sepak bola yang ada di Indonesia. Selain itu surat pembatalan dari AFC untuk hadir, sampai saat ini belum diterima PSSI,” tuntas dia.dtc