tnPanglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Sesko (Sekolah Staf dan Komando) TNI dari Marsekal Madya TNI Sunaryo kepada Marsekal Muda TNI Ismono Wijayanto, di Mako Sesko TNI Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/4/2013).  Marsekal Muda TNI Ismono Wijayanto sebelumnya menjabat sebagai Asisten Perencanaan (Asrena) Kasau, sedangkan Marsekal Madya TNI Sunaryo selanjutnya akan menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau).

 Dalam amanatnya Panglima TNI mengatakan, bahwa tantangan abad dua puluh satu ini dihadapkan pada  realitas baru yaitu abad knowledge area, dimana pengetahuan menjadi kebutuhan yang tidak terbatas untuk mencapai keamanan dan kesejahteraan, baik dalam lingkup nasional dan regional maupun global.  Pada realitas ini, dapat dirasakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dari waktu ke waktu, sehingga tantangan hidup pun menjadi lebih kompleks. Namun, di sisi lain, hal ini juga memberikan dampak kehidupan manusia yang lebih berkualitas. Tebaran peluang untuk meningkatkan kapasitas diri dan kapasitas institusi terbuka luas bagi siapapun, serta bagi institusi apapun yang ingin bergerak maju.

 

 Dikatakan Laksamana TNI Agus Suhartono, bahwa TNI sebagai institusi negara tidak luput dari efek yang mendunia tersebut.  Dengan demikian, globalisasi telah menjadi tantangan besar bagi Sesko TNI, untuk dapat mengambil manfaat dari segala perkembangan positif bagi kemajuan TNI, dan mengantisipasi implikasi perkembangan yang dapat mendegradasi nilai-nilai dasar dan jatidiri sebagai prajurit Sapta Marga.  Oleh karena itu, Sesko TNI harus terus mengembangkan fungsi pendidikan, yang diarahkan pada fungsi-fungsi,antara lain : inisiasi, inovasi dan konservasi. Inisiasi merupakan fungsi pendidikan untuk memulai suatu perubahan, yang disertai temuan-temuan baru yang konstruktif guna mencapai perubahan yang diharapkan. Sedangkan konservasi berfungsi untuk menjaga nilai-nilai dasar dan jatidiri dalam mencapai tujuan.

 

 Pada tataran operasionalisasi, ketiga fungsi tersebut,  dapat dijadikan sebagai referensi bagi penyempurnaan dan penataan kembali aspek-aspek sistem pendidikan, guna lebih memiliki daya pandang jauh ke depan, sekaligus menjadi dasar dalam penetapan grade tujuan proses belajar, yang ditujukan untuk mencapai kemampuan  hight order thinking  atau kemampuan berpikir tingkat strategik.Pengembangan kemampuan ini, memberikan ruang kepada perwira siswa dan segenap civitas akademika untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan potensinya. Disamping itu, dapat menjadi indikator pencapaian mutu dan standardisasi pendidikan yang telah ditetapkan.

 

 Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. berharap, proses pendidikan Sesko TNI saat ini dan ke depan tidak boleh sekadar belajar untuk mencapai target lulus atau mengejar penyampaian materi.  Namun proses pendidikan harus mampu mencetak output  kualitas perwira yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, analitis, aplikatif dan inovatif, serta memiliki interpersonal skill guna memperbesar kapasitas dan kapabilitas kepemimpinan serta komunikasi sosial TNI dalam konteks membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta solutif dan  up to date terhadap perkembangan zaman.

 

 Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain : Wakasal, Wakasau, Kasum TNI, Irjen TNI, Koorsahli Panglima TNI, para Asisten Panglima TNI dan Angkatan, Pangdam III/Siliwangi dan Wakapuspen TNI.(tni )