Dalam misa itu, Paus meminta agar para pemimpin Timur Tengah bekerja untuk mencapai perdamaian dan rekonsiliasi. Dia juga meminta agar jemaat yang menghadiri misa menjadi ‘pembuat perdamaian’.
Selain itu Paus Benekditus mendesak dihentikannnya kekerasan di Suriah.
“Anda (rakyat Lebanon) mengetahui dengan baik tragedi konflik dan kekerasan yang menghasilkan penderitaan.”
“Saya meminta kepada negara-negara Arab bahwa sebagai saudara mereka bisa mengusulkan jalan ke luar yang bisa dilaksanakan untuk menghormati martabat, hak, dan agama setiap umat manusia,” tambahnya.
Kunjungan Paus ke Lebanon ini bersamaan dengan maraknya unjuk rasa di kawasan Timur Tengah sehubungan dengan film yang diproduksi di Amerika Serikat yang dianggap menghina Islam.
“Anda (rakyat Lebanon) mengetahui dengan baik trageti konflik dan kekerasan yang menghasilkan penderitaan.”
Paus Benekditus
Wartawan BBC di Beirut, Jim Muir, melaporkan sekitar 350.000 jemaat menghadiri misa dan melambai-lambaikan bendera serta bersorak sorai menyambut kedatangan Paus menjelang misa.
Bertemu politisi
Hari Sabtu (15/09) Paus Benediktus bertemu dengan para pemimpin politik Lebanon.
Pemimpin politik Lebanon berbeda pendapat sehubungan dengan konflik di Suriah dan Paus bertemua dengan para pemimpin dari semua kelompok, termasuk gerakan Hisbullah.
Sementara dalam pertemuan dengan para pejabat pemerintah, diplomat asing, dan para pemimpin agama Timur Tengah, Paus meminta diwujudkannya kebebasan beragama yang merupakan hak mendasar manusia.
Paus juga memberikan pidato di depan ribuan kaum muda Lebanon pada hari Sabtu dan memohon agar mereka tetap tinggal di Lebanon serta mengambil tempat di masyarakat maupun gereja.
Jumlah umat Kristen di kawasan Timur Tengah menurun dalam beberapa tahun belakangan, antara lain karena kekacauan politik dan tekanan ekonomi.
Sebelumnya, Paus mengecam fundamentalisme agama dan mendesak agar para pemimpin agama di kawasan melakukan semua hal untuk menghadapi ancaman itu.( BBC Indonesia.com)