momentum Peringatan Hut Ke 56 Provinsi Jambi memiliki makna refleksi yang luar biasa sebagai motivasi dalam pencapaian kemajuan peradaban, dalam usia yang relatif muda secara administrasi Provinsi Jambi memiliki sejarah peradaban yang besar, bukti sejarah Situs Percandian Muaro Jambi dan peninggalan sejarah lainnya telah menunjukkan Jambi sebagai tempat menuntut Ilmu bangsa Cina dan India pada abad Ke VII- VIII dan merupakan Kota Pusat Peradaban Dunia, hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA., pada acara Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Jambi dalam rangka Memperingati Hari Jadi Ke 56 Provinsi Jambi, Senin (7/1) bertempat Gedung DPRD Provinsi Jambi.
“Momentum Hari Ulang Tahun sangat bagus untuk refleksi kebelakang, dari sisi kesejarahan Jambi memiliki nilai kesejarahan yang sangat luar biasa, pada abad VII-VIII bukti sejarah telah menunjukkan Jambi adalah Kota peradaban dunia,” ujar Prof. M. Nuh.
Bukti rekaman sejarah peradaban Jambi terekam dengan baik salah satunya Situs Percandian Muaro Jambi dan masih banyak bukti sejarah lainnya yang belum tergali secara optimal, “Betapa tingginya nilai peradaban yang ada di Jambi,” lanjut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sekitar 13-14 abad yang lalu orang orang Cina dan India telah menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu di Jambi, ini menunjukkan betapa besarnya kejayaan Jambi pada masa itu,”Jambi kedepan bisa menjadi sumber peradaban baru, itu tanggung jawab kita semua untuk mengembalikan kejayaan Jambi, Insya Allah bisa,” ungkap Pak Menteri.
Namun peringatan HUT menurut Pak Menteri tidak hanya sebagai momen untuk mengenang kejayaan masa lalu, instrospeksi kekinian apa yang menjadi persoalan dan tantangan yang harus diselesaikan saat ini.Faktor Kemiskinan menjadi salah satu hambatan masyarakat dalam mengakses layanan pendidikan dan kesehatan, untuk itulah dalam Master Plan Pengurangan dan Penanggulangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI), salah satu strateginya adalah peningkatan taraf hidup masyarakat miskin dengan pemberdayaan sumberdaya manusia, kemudahan akses usaha dan kredit serta pengembangan kawasan khusus potensi lokal. Dalam kaitannya dengan penanggulangan kemiskinan, Pemerintah Provinsi Jambi telah melaksanakan program Satu Milyar Satu Kecamatan atau SAMISAKE. Program ini pada prinsipnya untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat kita yang masih terbatas kemampuannya, yang semula berada pada 131 Kecamatan,dan saat ini telah mencapai 138 kecamatan.
Kondisi Makro Provinsi Jambi pada tahun 2012 menunjukkan angka yang cukup menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator makro ekonomi Provinsi Jambi seperti Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas sampai dengan triwulan ke III-2012 mencapai 8,14 persen dandengan migas sebesar 6,81persen, sampai dengan akhir Desember 2012 Pertumbuhan Ekonomi Jambi diprediksi berkisar 7,0 sampai 7,4 persen.Laju inflasi Kota Jambi tahun kalender 2012 sebesar 3,57 persen. Besarnya laju inflasi “year on year” untuk November 2012 terhadap November 2011 sebesar 4,26 persen. Terjaganya inflasi selama tahun 2012 ini berkat kerjasama kita semua dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jambi pada bulan Agustus 2012 mencapai 3,22 persen, mengalami penurunan dibandingkan keadaan bulan Agustus 2011 sebesar 4,02 persen, dan menurun dibandingkan TPT Agustus 2010 sebesar 5,39 persen. Secara kuantitas juga terjadi penurunan jumlah pengangguran, dari 83,3 ribu orang pada Agustus 2010 menjadi 60,2 ribu orang pada Agustus 2011 dan pada Agustus 2012 menjadi 47,3 ribu oran Pertumbuhan ekonomi juga tidak dapat dilepaskan dari peningkatan nilai ekspor dan masuknya investasi kedaerah Jambi, baik PMDN maupun PMA. Patut kita syukuri dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu, ternyata nilai investasi Provinsi Jambi pada triwulan III tahun 2012 tumbuh mencapai 11,5 persen berada di atas nasional sebesar 10,8 persen,dengan neraca perdagangan Provinsi Jambi periode Januari-Oktober 2012 mengalami surplus sebesar US$ 1,34milyar.
Mengingat infrastruktur memiliki daya dorong terhadap tumbuhnya perekonomian daerah harus dipahami bahwa peningkatan perekonomian suatu daerah sangat membutuhkan ketersediaan infrastruktur yang memadai dan memiliki konektivitas, untuk kelancaran peningkatan arus orang, barang dan jasa. Provinsi Jambi saat ini masih sangat bergantung pada satu-satunya moda transportasi utama yaitu jalan. Sementara seluruh jalan di Provinsi Jambi masih dalam kategori kelas III, tentunya ini tidak seiring dengan tumbuh-kembangnya kapasitas perekonomian Jambi. Untuk itu, Gubernur Jambi terus berupaya meningkatkan kapasitas jalan serta adanya komitmen bersama untuk meningkatkan kapasitas dan konektivitas jalan sesuai kewenangan.
Besarnya jumlah produksi sumberdaya alam yang diangkut mengakibatkan peningkatan secara signifikan terhadap volume kendaraan yang melalui jalan publik. Hal ini bermuara pada percepatan tingkat kerusakan jalan yang memang harus diakui belum memenuhi kapasitasnya untuk menerima beban kepadatan arus angkutan produksi sumberdaya alam tersebut.
Pada tahun 2010 yang lalu, infrastruktur jalan dalam kondisi baik hanya 31,63 persen.Dengan ditempatkannya infrastruktur jalan sebagai prioritas terpenting untuk dibenahi segera, maka pada tahun 2012 infrastruktur jalan dalam kondisi baik bertambahsebesar 35,93 persen,sehingga jalan dalam kondisi baik menjadi 67,49 persen. Tentunya kondisi ini akan semakin baik apabila kita melakukan sinergitas dalam penanganan jalan sesuai kewenangan.
Selain itu, dalam rangka memperlancar transportasi hasil pertanian Pemerintah Provinsi Jambi sejak tahun 2011 lalu melalui mekanisme multi years telah melakukan perbaikan dan peningkatan jalan Simpang Pulau Rengas – Muara Siau – Dusun Tuo – Jangkat. Sampai tahun 2012, progress pekerjaan ini secara fisik telah mencapai 70 persen dari target sebesar 45,03 persen. Pada akhir pekerjaan tahun 2014, diharapkan arus distribusi hasil pertanian dari Jangkat dapat berjalan lancar dan kesejahteraan petani dapat ditingkatkan.Infrastruktur bidang pengairan dan irigasi pun tidak luput menjadi perhatian di tahun 2012. Kondisi empat Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan. Dalam rangka meningkatkan produktivitas padi untuk mendukung target nasional surplus beras 10 juta ton, kita berupaya meningkatkan jaringan irigasi di Provinsi Jambi, terutama jaringan irigasi yang menjadi kewenangan provinsi seperti, Irigasi Tanduk, Irigasi Batang Uleh, Irigasi Limun Singkut dan Irigasi Suban.
Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan kawasan strategis di Ujung Jabung sebagai trigger pembangunan daerah, Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan langkah – langkah strategis selama tahun 2012, seperti telah dicadangkannya lahan seluas 4.200 Hektar yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 241 Tahun 2012 tentang Pencadangan Lahan untuk Rencana Pembangunan Pelabuhan Laut dan Kawasan Ekonomi di Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Penyusunan Master Plan Kawasan, Master Plan Pelabuhan, Penyusunan DED pembangunan jalan Desa Simpang – Ujung Jabung. Bahkan studi mengenai aspek hukum dan kelembagaan pengelola kawasan pun telah dilakukan pada tahun yang sama, sehingga diharapkan mulai tahun 2013 kita secara simultan dapat melakukan pembangunan kawasan sekaligus memiliki kerangka legal pengelolaan kawasan.
Pada kesempatan tersebut Gubernur mengucapkan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Dr. H. Soesilo Bambang Yudhoyono, melalui Menteri Perhubungan RI yang telah mengalokasikan anggaran awal dalam APBN lebih kurang Rp.90 milyar, dan ditopang oleh APBD Provinsi Jambi sebesar Rp.28 Milyar untuk pembebasan lahan pelabuhan dan pembangunan jalan akses menuju Pelabuhan Ujung Jabung.
Dibidang transportasi udara, telah terjadi peningkatan arus penerbangan dari dan ke Jambi melalui Bandara Sultan Thaha Syaifuddin yang sangat siginifikan, seiring dengan perkembangan ekonomi Provinsi Jambi. Namun daya dukung Bandara Sultan Thaha sudah tidak memadai.Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jambi bekerjasama dengan PT. Angkasa Pura II, sejak tahun 2011 lalu mulai mengembangkan Bandara Sultan Thaha. Pembangunan terminal, pelebaran dan perpanjangan runway yang dilakukan sejak tanggal 12 Desember 2011, telah memasuki tahap akhir dan ditargetkan bisa dioperasikan pada tahun 2013 ini. Dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jambi pada tahun 2012 adalah pembangunan VIP Room sebesar Rp.15 milyar.
Dalam upaya mewujudkan kepastian hukum penataan ruang di Provinsi Jambi, melalui sinergitas antara Eksekutif dan Legislatif Provinsi Jambi maka pada tahun 2012 telah disepakati atas Rancangan Peraturan Daerah tentang RTRW Provinsi Jambi Tahun 2011 – 2031. Demikian pula RTRW seluruh Kabupaten/Kota telah selesai mendapat persetujuan substantif dari Kementerian Pekerjaan Umum RI sehingga seluruh Kabupaten/Kota telah dapat menyelesaikan RTRW tahun 2011-2031.
Sektor energi merupakan sektor vital pendukung pembangunan daerah, dengan semua keterbatasan yang ada, maka tidak semua desa di Provinsi Jambi dapat dialiri listrik PLN. Oleh karena itu, dalam rangka penyediaan energi khususnya pada desa-desa yang tidak terjangkau oleh aliran PT. PLN, hingga saat ini telah terbangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro beserta jaringannya dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Hal tersebut tentu saja berdampak pada peningkatan Rasio Elektrifikasi Desa di Provinsi Jambi yang mencapai 89,79 persen, meningkat sebesar 20,28 persen dari tahun 2011.
Dalam rangka memenuhi kecukupan energi di Provinsi Jambi, saat ini telah dibangun Kerinci Hydro Power oleh PT Bukaka Teknik Energy dengan kapasitas 350 MW di Batang Merangin Kabupaten Kerinci. Disamping itu, pada tahun 2012 telah diinvestasikan dana sebesar Rp.47 milyar oleh PT Pertamina Geothermal Energy untuk eksploitasi dan uji sumur produksi, disamping itu masih terus dilakukan eksplorasi terhadap potensi geothermal di lokasi sekitarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga, telah dilaksanakan proyek Gas Kota (city gas) di Kota Jambi dalam rangka konversi minyak tanah ke gas untuk sambungan sebanyak 4.000 rumah tangga. Proyek city gas ini nantinya akan dikelola oleh operator, terutama BUMD. Dalam waktu dekat proyek ini akan dilakukan comissioning.
Peningkatan dan Pengembangan jaringan infrastruktur dan energi merupakan hal yang mutlak untuk menjadi perhatian. Dalam konteks ini sebagai Gubernur, bupati/walikota harus ikhlas dan mencurahkan perhatian yang khusus, mengingat pembangunan infrastruktur terkait erat dengan aktivitas ekonomi masyarakat. Pada awal menjadi Gubernur, HBA mengakui turun langsung kelapangan meninjau kondisi infrastruktur,”Terkadang saya mendengarkan tuntutan dari masyarakat untuk menangani segera kerusakan jalan di luar kewenangan Pemerintah Provinsi, di satu sisi masyarakat tidak memahami tingkatan kewenangan tersebut, oleh karena itu selaku pemimpin harus mampu berkoordinasi dengan seluruh stakeholder,” Jelas HBA.
Hadir dalam Peringatan HUT Provinsi Jambi ke 56 DR. H. Rizal Jalil Anggota BPK RI, Komjen Pol. H. Anang Iskandar, SH, MH Kepala BNN RI, Wakil Gubernur Jambi beserta Ibu Hj. Rahima Fachrori Umar, Ketua TP PKK Provinsi Jambi Hj. Yusniana Hasan Basri, Anggota DPR-RI serta DPD dari Daerah Pemilihan Provinsi Jambi, Ketua DPRD Provinsi Banten, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn). Bambang Suranto, Brigjen TNI. Tedy Lesmana Komandan Pusat Intel AD, Bupati/Walikota Se Provinsi Jambi, , Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Para keluarga yang mewakili Para Pencetus Berdirinya Provinsi Jambi,serta para tamu dan undangan lainnya( hms)