Tapak Siring LJ Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia harus bisa mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan rakyat. “Tantangan kita ke depan ini adalah untuk menjaga momentum pertumbuhan, sekaligus untuk terus mengurangi kemiskinan di negeri kita,” kata Presiden saat membuka rapat kerja bersama para menteri dan anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) di Istana Tampaksiring, Gianyar, Bali, Senin (14/5).
Yudhoyono menjelaskan, perekonomian Indonesia saat ini relatif sedang membaik. Momentum itu harus dijaga, sehingga celah untuk mendongkrak perekonomian nasional terus terbuka. Menurut dia, pemerintah saat ini fokus untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan adil. Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki sejumlah kekurangan dan hambatan kemajuan ekonomi. Salah satu tantangan itu adalah situasi perekonomian global yang tidak menentu. “Itu semua dilakukan di situasi dunia yang tidak menentu, belum kondosif benar bagi perekonomian dunia,” ujarnya. Yudhoyono menegaskan tugas pemerintah adalah mengambil kebijakan yang benar dan menyejahterakan rakyat.
Rapat kerja di Tampaksiring itu merupakan forum bagi KEN untuk memberikan rekomendasi kebijakan perekonomian kepada pemerintah. Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan rekomendasi KEN merupakan masukan bagi pemerintah untuk membuat kebijakan strategis dalam berbagai bidang, antara lain iklim bisnis, ekonomi makro, pengelolaan fiskal, dan pembangunan infrastruktur. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II hadir dalam rapat tersebut. Selain itu, beberapa anggota KEN, antara lain Chaerul Tanjung dan Sandiaga Uno, juga berada di ruang rapat. Rapat kerja itu adalah salah satu agenda kerja Presiden Yudhoyono selama di Pulau Dewata. Kepala Negara berada di Bali sejak 11 Mei 2012. Rencananya, Yudhoyono kembali ke Jakarta pada 14 Mei 2012 pada pukul 14.00 WITA. Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden melakukan sejumlah agenda kerja di Bali, antara lain menggelar sejumlah rapat dengan para menteri untuk membahas berbabagi hal. Beberapa agenda Presiden itu bersifat intern atau tidak bisa diliput oleh media massa.
sumber infopublik.org