presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) menyatakan pengisi posisi menteri pemuda dan olah raga (menpora) akan segera diumumkan, namun memastikan pengganti Andi Mallarangeng nanti adalah sejawatnya dari Partai Demokrat.
Tentang jatah Demokrat untuk mengisi posisi lowong yang ditinggalkan Andi itu, sudah beberapa kali dinyatakan fungsionaris partai sebelumnya.
“Siapa yang akan jadi Menpora baru? Saya kira komposisinya (di kabinet) terdiri dari mereka-mereka yang mewakili partai anggota koalisi maupun non partai,” kata Presiden SBY dalam kunjungan mendadak ke kampung nelayan di Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Banten, Jumat (4/1/2013).
Posisi Andi yang sebelumnya dari Demokrat, akan dikembalikan pada sosok yang mewakili partai ini, kata Presiden agar memenuhi kaidah ‘keadilan’.
“Komposisi dan jumlah (menteri) sudah saya tetapkan dengan jumlah seksama. Komposisi atau jumlah masing-masing partai politik saudara juga sudah tahu. Dulu Partai Demokrat yang paling besar anggotanya di DPR, tentu paling banyak pula perwakilannya di kabinet, ada enam orang,” terangnya.
Dengan bergesernya Andi, jatah Demokrat kini baru terisi empat menteri karena pada pengocokan ulang kabinet Oktober 2011, Demokrat hanya menduduki lima kursi menteri.
Partai Demokrat kehilangan sejumlah kader kunci akibat belitan skandal korupsi termasuk M Nazaruddin (bendahara umum), Angelina Sondakh (wakil sekjen) serta Andi Mallangeng (sekretaris dewan pembina).
Reshuffle
Meski membenarkan dugaan bahwa posisi Menpora akan diisi kader Demokrat, Presiden Yudhoyono membantahpengisinya adalah nama-nama yang selama ini diberitakan oelh media.
Nama-nama itu bukan berasal dari pihaknya, tegas Presiden, dan karena itu dirinya tak bertanggung jawab bila ramalan pengisi nama Menpora ternyata nanti tak sesuai. “Nanti marahnya sama saya,” selorohnya pada wartawan di tepi dermaga di kampung Tanjung pasir.
Presiden juga membantah pergantian posisi Menpora akan dimanfaatkan pula untuk melakukan pergantian sejumlah posisi lain di kabinet seperti disuarakans ejumlah tokoh partai beberapa bulan terakhir.
Nama Sekretaris Kabient Dipo Alam dan Menteri BUMN Dahlan Iskan disebut oleh beberapa anggota DPR perlu diganti setelah keduanya mengungkap sinyalemen anggota DPR memeras dan meminta jatah uang pada BUMN dan pejabat engara. “Yang jelas pada titik ini tidak ada reshuffle,” kata SBY.[bbc/int/pesat news]