Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menyatakan nama calon ketua umum akan diumumkan di menit terakhir saat kongres luar biasa (KLB). Nama itu akan disodorkan langsung oleh Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Majelis Tinggi akan saring nama-nama yang beredar, pak SBY juga menilai. Dari situ, akan diumumkan pada menit terakhir kepada peserta kongres untuk dipilih,” kata Mubarok di Jakarta, Selasa (12/3/2013).
Mubarok menerangkan, pengumuman nama di menit terakhir KLB adalah untuk menghindari manuver politik. Ia mengakui hal itu merupakan cara pencegahan yang terbaik dan peserta kongres dapat dengan langsung memutuskan ketua umum tanpa manuver yang dilakukan oleh calon ketua umum.
“Ini KLB loh, beda dengan kongres biasa. Nanti setelah pak SBY menyaring nama calon ketua umum kemudian langsung disampaikan ke peserta kongres, sehingga tidak ada manuver,” jelas Mubarok.
Dikatakan Mubarok, SBY akan memberikan dua nama calon ketua umum dalam kongres. Ia tak menampik saat ini SBY sedang menyaring nama-nama yang beredar di masyarakat untuk menduduki ketua umum.
Mekanisme pemilihan ketua umum dipaparkan Mubarok akan melalui proses demokratis. Sehingga, lanjut dia, jika tidak ada hasil aklamasi, akan diputuskan melalui voting.
Tak hanya itu, SBY juga diakui Mubarok tengah menggelar rapat dengan para petinggi Partai Demokrat. “Hari ini memang ada rapat, tapi saya tidak tahu di mana. Yang pasti rapat untuk KLB,” terang Mubarok.
Lebih jauh, Mubarok pun memastikan tidak ada lagi kubu-kubu atau loyalis selain kepada partai. “Semua sudah selesai, semua loyalis partai sekarang, jadi tidak ada kubu-kubuan,” ucap Mubarok lagi.
Mubarok memastikan KLB akan digelar pada 20 Maret mendatang. Ia pun menyebut lokasi akan bertempat di Bali. “Undangan resmi belum ada, nanti bisa lewat SMS saja karena ini KLB,” papar Mubarok.
Seperti diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan dokumen DCS (daftar calon anggota legislatif sementara) yang diserahkan oleh parpol peserta pemilu harus ditandatangani oleh ketum dan sekjen.
Karena belum memiliki seorang ketum, dan kepemimpinan empat orang yang saat ini ada di DPP tidak diakui KPU, Partai Demokrat memilih akan menggelar KLB untuk memilih ketum menggantikan Anas Urbaningrum yang mengundurkan diri. [*sumber pesat news]