“oleh Muhammad Zakaria

urlPers adalah pekerja media yang dituntut agar mampu mencari informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun pekerja pers dalam hal ini terkadang bisa menjadi seorang pahlawan tapi tak jarang juga malah jadi orang dibenci, malah dicaci. Begitulah kehidupan dari pekerja pers, mereka dituntut untuk tetap profesional walau begitu banyak yang tidak menghiraukan akan profesionalitas.

Pers akan jadi teroris kedua (sekond teroris) ketika pemberitaan yang dilakukannya tidak sesui dengan kejadian yang sebenarnya terjadi, karena pekerja Pers/Media mampu merusak tau menghancurkan lembaga/seseorang dengan pemebritaannya, karena sistem penyebaran informasi dari media begitu cepat dan sangat tajam. Karena pengaruh yang diberikan oleh suatu pemberitaan mampu menhipnotis semua pembacanya.

Bahkan seorang pakar komunikasi pernah mengatakan bahwa “saya lebih takut pada satu media daripada seribu prajurit”. Bayangkan saja, bagaimana media bekerja, media memanipulasi berita baik menjadi buruk dalam pandangan pembacanya, media juga mampu membuat berita yang buruk menjadi menarik.

Kalau kita tinjau dari fungsi pers itu sendiri maka, sangatlah tidak etis bila sebuah media memeberikan informasi yang salah dan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Apalagi berita yang memfonis suatu lembaga/seseorang telah berbuat salah yang padahal belum ada pembuktiaannya, sangat disayangkan bila paradigma ini dilakukan oleh pers/media.  (*)