Sebagai upaya membangun manajemen yang baik dalam pengembangan Perkampungan Budaya Betawi (PBB), Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengukuhkan kepengurusan Lembaga Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, masa bhakti 2012-2016. Fauzi berharap kepengurusan tersebut dapat mengelola semua potensi ekonomi dan budaya yang ada salah satunya kuliner dan kerajinan khas Betawi sehingga dapat juga memberikan sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.

“Tugas dan pengelola Perkampungan Budaya Betawi bukanlah hal yang mudah. Pengelola harus bisa mengelola kampung tersebut dengan baik,” kata Fauzi Bowo di Balaikota, Sabtu (6/10).

Selain berkontribusi bagi Perkampungan Budaya Betawi, lanjutnya, kepengurusan yang baru juga harus bisa memberi kontribusi positif untuk kota Jakarta. Sebab, kata Fauzi, jika kawasan yang terletak di Kelurahan Srengsengsawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, itu bisa dijaga dengan baik, tentu dapat diterima dan berkembang dengan baik pula.

Ia juga berharap, dalam kepengurusan yang baru ada formula yang baik, kreatif dan inovatif. Sehingga, kawasan Setu Babakan tidak hanya menjadi salah satu kawasan wisata dan Perkampungan Budaya Betawi, namun juga bisa menjadi salah satu penyuplai kuliner dan aneka kerajinan khas Betawi lainnya. “Dengan adanya kepengurusan ini sudah cukup baik dalam melestarikan budaya Betawi. Diharapkan dengan kepengurusan yang baru ini juga dapat memberikan sumber kehidupan bagi masyarakat setempat,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budiman mengungkapkan, lembaga kepengurusan ini tugasnya tidak hanya untuk membangun hal-hal yang bersifat fisik. Namun, juga harus membuat manajemen yang baik yang juga akan menentukan kelestarian budaya itu sendiri.

“Di Perkampungan Budaya Betawi pengunjungnya dapat menikmati wisata alam dengan panorama Setu Babakan, dengan wahana wisata air seperti naik perahu angsa atau menyaksikan seni budaya Betawi asli. Pengunjung juga dapat menikmati aneka sajian kuliner khas Betawi. Oleh karena itu, perlu ada manajemen yang baik untuk mengelola itu semua,” tandas Arie.(BERITA JAKARTA)